SERANG.- SMA Al-Khairiyah 1 Kota Cilegon, Selasa-Rabu (03-04/10/2023) mengelar kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang digelar di Bumi Kali Talang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Acara yang diikuti sebanyak 147 siswa tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala SMA Al-Khairiyah 1 Cilegon, Tuti Yulianingsih,M.Pd.
“Ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Tujuannya, untuk mencari kader-kader pemimpin, khususnya nanti untuk regenerasi kepengurusan OSIS di sekolah ini,” kata Tuti usai acara pembukaan didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Satiman, S.Pd.I, Pembina OSIS, Susilasari, S.Pd dan Ketua OSIS 2022/2023, Mahesa.
Tuti menambahkan, selama dua hari tersebut, para peserta mendapatkan materi tentang Kepemimpinan, Karakter dan Public Speaking. “Selain itu, pada LDKS tahun ini, SMA Al-Khairiyah 1 menyajikan materi tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang disampaikan oleh Kepala Markas PMI Kota Cilegon. Materi ini sengaja kami mintakan sebagai tindaklanjut dari kegiatan JUMBARA PMR X/2023 lalu, agar seluruh komponen sekolah, baik guru, tenaga kependidikan dan peserta didik sedikitnya mengetahui tentang SPAB. Mudah-mudahan, selepas LDKS ini, kami bisa melaksanakan program SPAB,” tuturnya.
Ditegaskan, SPAB mensyaratkan warga sekolah untuk belajar tentang pengetahuan dan keterampilan manajemen bencana. “Selain itu, SPAB merupakan bagian dari Pendidikan karakter selaras dengan tema LDKS ini, bukan hanya bagi siswa, tapi juga bagi guru dan tenaga kependidikan di sekolah,” tegasnya.
Kepala Markas PMI Kota Cilegon, Nurwarta Wiguna menyatakan, SPAB merupakan upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana pada Satuan Pendidikan dalam rangka memberikan pelindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dari risiko bencana melalui upaya peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di satuan Pendidikan. “SPAB juga untuk menjamin keberlangsungan layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang terdampak bencana, dengan melakukan penangangan pada situasi darurat dan pascabencana,” ujarnya.
Tujuan diterapkannya SPAB, yakni untuk meningkatkan kemampuan sumber daya di Satuan Pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi Risiko Bencana, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Satuan Pendidikan agar aman terhadap Bencana, memberikan pelindungan dan keselamatan kepada Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan dari dampak Bencana memastikan keberlangsungan layanan pendidikan pada Satuan Pendidikan yang terdampak Bencana.
“Selanjutnya, SPAB diharpkan dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik Risiko Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan, memulihkan dampak Bencana di Satuan Pendidikan, dan membangun kemandirian Satuan Pendidikan dalam menjalankan Program SPAB,” papar Nurwarta.
Sementara itu, Ketua OSIS SMA Al-Khairiyah 1, Mahesa menyatakan pentingnya SPAB diterapkan di sekolahnya. “Saya mendukung diterapkannya SPAB di sekolah. Karena, kami juga ingin menambah ilmu, pengetahuan, wawasan serta keterampilan penanggulangan bencana sejak dini,” ungkapnya.***